7 Kontroversi Gavin Williamson, Menteri Inggris yang Mundur Usai Pesan 'Gorok Leher'

Rabu, 09 November 2022 | 17:10 WIB
7 Kontroversi Gavin Williamson, Menteri Inggris yang Mundur Usai Pesan 'Gorok Leher'
Skandal dan kontroversi Gavin Williamson [Instagram.com/gavinwilliamson.mp]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gavin Williamson mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu menteri Inggris dalam kabinet baru yang dipimpin Perdana Menteri Rishi Sunak pasca beberapa tuduhan dijatuhkan padanya. Padahal, Gavin Williamson baru menjabat selama dua pekan.

Salah satu tuduhannya yakni Gavin Williamson mengatakan kepada pegawai lain untuk menggorok lehernya. Hal itu menambah daftar kontroversi Gavin Williamson. Meski demikian, itu bukan pertama kalinya Gavin Williamson kehilangan pekerjaan di pemerintahan. Menyadur The Guardian, berikut ini beberapa skandal dan kontroversi Gavin Williamson.

1. Mengatakan “Rusia harus pergi dan tutup mulut”

Kalimat tersebut diucapkan oleh Gavin Williamson saat sesi tanya jawab terkait Kremlin yang harus menghadapi pengusiran 23 mata-matanya pasca serangan agen saraf Salisbury. Gavin Williamson selaku Menteri Pertahanan saat itu mengatakan, “Terus terang, Rusia harus pergi dan harus tutup mulut,”. Peristiwa ini berlangsung pada Maret 2018.

Baca Juga: Profil Gavin Williamson, Menteri Rishi Sunak yang Resign Buntut 'Gorok Leher'

2. Pernah Dipecat dari Jabatan Menteri Pertahanan

Gavin Williamson dipecat dari jabatannya Menteri Pertahanan pada Mei 2019 oleh Theresa May selaku Perdana Menteri. Ia dipecat karena kebocoran dari Dewan Keamanan Nasional terkait keterlibatan Huawei dalam jaringan 5G di Inggris.

Gavin Williamson mengaku telah membicarakan hal ini ke wartawan tetapi membantah terkait pembahasan detail di balik pertemuan tersebut.

3. Mengabaikan Peringatan saat Kekacauan Muncul

Pada Musim Panas 2020, Gavin Williamson terpaksa memutarbalik keputusan saat krisis yang melanda bertepatan dengan pandemi Covid-19. Keputusan tersebut berkaitan dengan pemberian nilai siswa berdasarkan algoritma komputer.

Baca Juga: Zayn Malik Kirimkan Surat Terbuka untuk PM Inggris Rishi Sunak, Apa Isinya?

Gavin Williamson dikritik oleh masyarakat karena dianggap mengabaikan peringatan dan mempertahankan jabatannya saat kekacauan muncul. Ini berdampak pada prospek mahasiswa masuk ke universitas dan kepercayaan mereka terhadap sistem pendidikan.

Atas kejadian tersebut, serikat pengajar pun memperingatkan bahwa sekolah dan orang tua tidak lagi mempercayai kemampuan Gavin Williamson. Padahal, dua hari sebelumnya Gavin Williamson sudah berjanji tidak ada putaran balik atau U-Turn.

4. Salah Mengira Marcus Rashford saat Pertemuan Virtual

Awalnya, Gavin Williamson memutuskan tidak memperpanjang penyediaan makanan ke sekolah secara gratis selama liburan. Keputusan itu kemudian dicabut oleh Boris Johnson sebagai tanggapan atas kampanye yang dipimpin oleh pesepakbola Marcus Rashford dari Manchester United.

Gavin Williamson mengatakan kepada salah satu surat kabar bahwa ia telah mengadakan pertemuan secara virtual melalui Zoom dengan Marcus Rashford. Padahal, yang ia temui adalah bintang olahraga yang berbeda yakni pemain rugby bernama Maro Itoje.

5. Tuduhan Mengancam Wendy Morton

Gavin Williamson mendapat tuduhan bahwa ia kerap berperilaku kasar. Pertama, sikapnya yang mengirim pesan berisi amarah ke Wendy Morton karena tidak diundang ke pemakaman Ratu.

Gavin Williamson mengirim pesan ke Wendy Morton yang mengatakan, “Ini sangat buruk,”. Williamson mengatakan, “Jangan lupa saya tahu bagaimana ini bekerja, jadi jangan ganggu saya. Mari lihat berapa kali lagi kau akan f**k kami semua. Ada harga untuk segalanya.”

6. Memberi Ancaman 'Diam-diam'

Pada November 2022, The Times melaporkan bahwa anggota parlemen konservatif wanita mengklaim bahwa saat Gavin Williamson sebagai Chief Whip pada 2016, ia menyinggung sesuatu yang digambarkan sebagai ‘ancaman diam-diam’. Ia mengaku dianggil Gavin Williamson ke kantornya saat berkampanye masalah sensitif terkait politik.

7. Pesan Gorok Leher

Seorang pegawai negeri senior mengatakan bahwa Gavin Williamson telah menyampaikan ke mereka untuk menggorok lehernya.  Pejabat Kementerian Pertahanan bahkan juga diberitahu oleh Gavin Williamson untuk ‘melompat keluar jendela’ pada waktu yang berbeda.

Mereka menyatakan, Gavin Williamson sengaja merendahkan dan mengintimidasi secara terus menerus. Ia selalu berteriak dan mengamuk.

Williamson mengundurkan diri akibat tuduhan bullying dan intimidasi pegawai senior dengan pesan "gorok leher".

Akibat tudingan itu itu, Williamson memutuskan untuk meninggalkan jabatan hingga digelarnya penyidikan atas kejadian tersebut.

Intimidasi itu bermula saat Williamson masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Seorang pegawai negeri senior mengungkap Williamson mengatakan kepada mereka untuk "menggorok leher" dalam sebuah pertemuan.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI